Bayi dan balita menghabiskan belasan jam di tempat tidur. Selain karena masih membutuhkan jam tidur yang panjang, mereka juga banyak beraktivitas di atas tempat tidur. Akibatnya, kasur sangat rentan terkena kotoran, seperti air kencing, tumpahan susu, muntah, atau lainnya. sprei anti air adalah pilihan yang tepat untuk menjaga kenyamanan si kecil.
Mengapa sprei anti air nyaman digunakan? Berikut faktanya:
- Tidak panas, Pada bayi di bawah 1 tahun, biasanya orang tua memakaikan popok saat tidur. Namun, balita yang lebih besar sebaiknya tidak menggunakan popok lagi. Sebagai gantinya, banyak orang tua yang memilih menggunakan perlak. Sayangnya, kebanyakan perlak menggunakan bahan plastik yang terasa panas saat digunakan. Berbeda dengan perlak, sprei anti air tidak terbuat dari bahan plastik, melainkan dari campuran bahan katun dan polyester yang lembut dan tidak panas. Teknologi coated layer pada salah satu sisinya membuat sprei mampu mencegah cairan tembus ke kasur.
- Selalu bersih, Lapisan anti air pada bagian atas sprei membuatnya mudah dibersihkan. Setiap kali terkena ompol atau kotoran, sprei bisa langsung dilap. Kandungan zinc pada bahan sprei anti air juga dapat mencegah tumbuhnya bakteri penyebab bau dan noda. Dengan begitu, sprei selalu kering, bersih, dan tidak berbau.
- Bebas gatal dan alergi, Debu dan tungau dapat menyebabkan gatal dan alergi. Keduanya dapat dihindari karena sprei anti air menutup seluruh permukaan kasur dan bisa sering dibersihkan dengan mudah. Bahannya juga mengandung serat alami yang dicampur dengan bahan tertentu sehingga bersifat hypoallergenic.
- Tidak menimbulkan bunyi, Perlak dari bahan plastik akan menimbulkan bunyi ‘kresek-kresek’ yang mengganggu kenyamanan tidur. Hal ini tidak akan terjadi pada sprei anti air karena bahannya lembut sehingga tidak menimbulkan bunyi saat bayi bergerak-gerak.
Demikianlah empat fakta yang membuktikan sprei waterproof nyaman digunakan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.
EmoticonEmoticon